SEJARAH BERBAGAI KERAJAAN DI NUSANTARA

TUGAS TERSTRUKTUR

Nama                     : Dede Misbahudin

Kelas/smt              : A/I

Jurusan/Fak         : Pendidikan Fisika/ Tarbiyah dan keguruan

Mata Pelajaran    : Pendidikan Kewarganegaraan

Rangkuman BAB I

SEJARAH BERBAGAI KERAJAAN DI NUSANTARA

A.      Sejarah Kerajaan di Nusantara

1.      Kerajaan Kutai

Kutai Martadipura adalah kerajaan bercorak hindu di nusantara yang memiliki bukti sejarah tertua. Berdiri sekitar abad ke-4. Kerajaan ini terletak di muara kaman, kalimantan timur, tepatnya di hulu sungai mahakam.

Aswawarman adalah raja pertama kerajaan Kutai yang bercorak Hindu. Ia juga diketahui sebagai pendiri dinasti kerjaan kutai sehingga diberi gelar wangsakarta, yang artinya pembentuk keluarga.

Kerajaan ini berakhir pada saat raja maharaja Dharma setia tewas dalam peperangan ditangan raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji pangeran Anum Panji Mendapa.

2.      Kerajaan Sriwijaya

Pada zaman sriwijaya, bangsa indonesia, telah merintis gagasan bernegara yang adil dan makmur.

Sriwijaya menjadi simbol kebesaran sumatra awal dan kerajaan besar nusantara, seain majapahit dijawa timur. Pada abad ke-20.

Sriwijaya adalah salah satu kemaharajaan bahari yang pernah berdiri di pulau sumatra dan banyak memberi pengaruh di Nusantara.

B.       Kerajaan Airlangga

Airlangga (bali, 990-belahan, 1049) atau sering pula ditulis Erlangga, adalah pendiri kerajaan kahuripan, yang memerintah 1009-1042 dengan gelar abhiseka sri maharaja rakai halu sri dharmawangsa airlangga anantawikramottunggadewa.

Masa Pelarian, Pada saat penyerangan sekutu terjadi tahun 928 saka, atau sekitar tahun 1006. Dharma teguh tewas sedangkan airlangga lolos kehutan pegunungan (wanagiri). Setelah 3 tahun hidup dihutan airlanga membangun ibu kota baru benama Watan Mas didekat gunung penanggunan.

Masa Peperangan, Sejak tahun 1025, seiring dengan melemahnya kerajaan sriwijaya, Airlangga memperluas kekuasaan dan pengaruhnya. Ia menyusun kekuatan untu menegakkan kembali kekuasaan Wangsa Isyana atas Pulau Jawa. Watan Mas direbut musuh dan airlangga melarikan diri dke desa patakan berdasarkan prasasti kamalagyan (1037), kota kerajaan pindah ke kahuripan (daerah sidoarjo sekarang). Pada tahun 1030 airlangga mengalahkan Wisnu Prabhawa-Raja Wuratan. pada tahun 1035, airlangga menumpas pemberontakan wijayawarma melarikan diri dari kota tapa, kemudian ati bunuh rakyatnya sendiri.

Masa pembangunan

1.    Membangun Sri Wijaya Asrama tahun 1036

2.    Membangun bendungan Waringin Sapta tahun 1037 untuk mencegah banjir musiman

3.    Memperbaiki pelabuhan hujung Galuh, yag letaknya  di muara kali Brantas, dekat surabaya sekarang

4.    Membangun jalan-jalan yang menghubungkan daerah pesisir ke pusat kerajaan

5.    Meresmikan pertapaan gunung pucangan tahun 1041

6.    Memindahkan ibu kota dari kahuripan ke daha.

Pembelahan kerajaan, Pada tahun 1042, airlangga turun tahta dan memutuskan untuk menjadi pendeta. Airlangga kemudian membagi 2 wilayah kerajaannya. Mpu Bharada ditugasi menetapkan perbatasan antara bagian barat dan timur

Akhir hayat Tidak diketahui pasti kapan airlangga meninggal. Prasasti sumengka (1059) peninggalan kerajaan janggaa hanya menyebutkan, resi Aji paduka Mpungu dimakamkan di tirtha atau pemandian. Pada candi belahan ditemukan angka tahun 1049. Tidak diketahui dengan pasti apakah itu adalah tahun kematian airlanga ataukah tahun pembangunan candi pemandian tersebut.

1.        Kahuripan, daha, ataukah panjalu, Nama kerajaan yang didirikan airlangga disebut kerajaan kahuripan, tahun 1009 di jawa timur, dibangun sebagai kelanjutan kerajaan madang yang runtuh tahun 1006. Pada tahun 1009, para utusan rakyat meminta agar airlangga membangun kembali kerajaan medang. Karena kota watan sudah hancur, airlangga pun membangun ibu kota baru bernama watan mas di dekat gunung penanggungan. Peperangan demi peperangan dijalani airlanga. Satu demi satu kerajaan-kerajaan di jawa timur dapat ditaklukannya. Airlangga membangun ibu kota baru bernama kahuripan di daerah sidoarjo sekarang, karena kota Watan Mas hilang diserang kerajaan wanita. Kemudian musuh wanita itu dapat dikalahkan, bahkan kemudian raja wurawari pun dapat dihancurkan pula. Saat itu wilaya kerajaan mencakup hampir seluruh jawa timur.

Pusat kerajaan airlanga kemudian dipindahkan lagi ke daha, berdasarkan prasasti pamwatan (1042) dan serat calon arang.

2.        Janggala, berdiri sekitar tahun 1042, dan berakhir sekitar tahun 1130 an. Lokasi pusat kerajaan ini sekarang dierkirakan berada diwilwh kabupaten sidoarjo, jawa timur.Kerajaan ini mampu bertahan selama 90 tahun.

Janggala dalam Karya Sastra, Janggala muncul dalam nagarakretagama yang ditulis tahun 1365. Muncul pula dalam naskah-naskah sastra yang berkembang pada zaman kerajaan-kerajaan islma di Jawa, misalnya babad tanah jawa dan serat pranitiradya. kerajaan janggala tenggelam oleh bencana banjir. Pada saat pemerinth prabu surya amiluhur ketika dia bertahta dua tahun. Dan pindah ke barat mendirikan kerajaan pajajaran.

3.      Panjalu, Kerajaan kadiri atau kerajaan panjalu merupakan kerajaan terdapat di jawa timur antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini berpusat di kota daha, yang terletak disekitar kota kediri sekarang.

Perkembangan Panjalu, Sejarah kerajaan panjalu dketahui dengan adanya prasasti sirah keting 1104 atas nama Sri Jayawarsa. Dibawah pemerintahan ini berhasil menaklukan kerajaan janggala dengan semboyannya yang terkenal dalam prasasti ngantang (1135), yaitu panjalu jayati, atau panjalu menang.wilayahnya meliputi seluruh jawa dan beberapa pulau di Nusantara, bahkan berhasil menglahkan pengaruh kerajaan sriwijaya di sumatra.

Karya sastra zaman Panjalu, Pada tahun 1157 kakawin Bharatayudha ditulis Mpu Sedah dan diselasaikan Mpu Panuluh. Bersumber mahabhrata yang berisikan kemenangan pandawa atas korawa, dan Mpu Panuluh menulis kakawin Hariwangsa dan Ghatotkachasraya. Mpu Dharmaja menulis kakawin Smaradahana. Mpu Monaguna menulis sumanasantaka Dan Mpu Triguna menulis Kresnayana.

Runtuhnya Panjalu, Runtuh pada masa pemeritahan kertajaya. Pada tahun 1222, Menurut munoz (2006), kerajaan Panjalu Ciamis (Jawa Barat) adalah penerus kerajaan Panjalu Kediri (Kawa Timur) karena setelah maharaja kertajaya, rraja panjalu kdiri terakhir tewas ditangan ken arok pada tahun 1222, sisa-sisa keluarga dan pengiukut maharja kertajaya itu melarikan diri ke kawasan panjalu ciamis.

Kekusaan Kabataraan (Tahta Suci), Pendiri Kerajaan Panjalu adalah Barara Tesnajati yang petilasannya terdapat di karantenan Gunung Sawal. Panjalu adalah daerah kabataran. Daerah kabataraan adalah tahta suci yang lebih menitik beratkan pada bidang kebatinan, keagamaan, atau spiritual.

Ibu Kota Panjalu, Pusat kerajaan panjalu berpindah-pindah sesuai dengan perkembangan zman. Beberapa lokasai pernha menjadi pusat kerajaan adalaha sebagai berikut.

1.      Karantena Gunung Sawal

2.      Dayeuhluhur Maparah

3.      Nusa Larang

4.      Dayeuh Nagasari Ciomas

5.      Dayeh Panjalu.

Masuknya Islam ke Panjalu, Masuknya islam ke Panjalu dibawa oleh Sanghyang Borosngora yang tertaari menunutut ilmu samapai ke mekkah. Lalu diislamkan oleh Ali bin Abi Thalib r.a. dia berusaha mengislamkan ayahandanya sang prabu siliwangi..

C.      Kerajaan Medang (Kerajaan Mataram)

Berdiri di jawa tengah pada abad ke-8, kemudian berpindah ke jawa timur pada abad ke-10. Banyak meninggalkan prasasti dan membangun banyak candi, kerajaan ini runtuh pada awal abad ke-11. Menurut perkiraan, mataram terletak di daerah Yogyakarta sekarang

Awal berdirinya Kerajaan, Prasasti Mantyasih tahun 907 atas nama Dyah Balitung menyebutkan dengan jelas bahwa raja pertama kerajaan medang (Rahyang ta rumuhun ri medang ri poh pitu) adalah Rakai Mataram sang Ratu Sanjaya. Dia menyebutkan ada raja lain yang bernama sanna.

Bratasenawa alias Sanna atau Sena. Merupakan raja kerajaan galuh yang ketiga (709-716). Digulingkan dari tahta galuh oleh purbasora pada tahun 716. sena melarikan diri ke pakuaan meminta perlindungan kepada raja Tarusbawa. Pada tahun 732 M. Sanjata mewarisi tahta kerjaan mataram dari orang tuanya.

Dinasti yang membangun istana baru Tamwlang, 3 dinasti yang pernah berkuasa dikerjaan Medang, yaitu Wangsa Sanjaya dan Wangsa Syailendra pada periode Jawa Tengah, serta Wangsa Isyana pada periode Jawa Timur.

Wangsa Sanjaya menganut agama hindu aliran siwa. Pada masa pemerintahan rakai panagkaran (pengganti sanjaya sekitar tahun (770). Kerajaan medang direbut oleh Wangsa Syailendra yang beragama Budha Mahayana, berkuasa di puau jawa bahkan menguasai kerajaan Sriwijaya di sumatra, sekitar tahun 840-an. Sedangkan dinasti ketiga yang berkuasa di medang adalah Wangsa Isana yang baru muncul pada periode Jawa Timur. Dinasti ini didirikan Mpu Sindok yang membangun istana baru di Tamlang sekitar tahun 929.

Struktur Pemerintahan, Sanjaya adalah raja pertama memakai gelar ratu. Pada zaman itu istilah ratu belum identik dengan perempuan setara dengan datu”pemimpin” ketika raja kedua gelar ratu dihapuskan dan diganti dengan Sri Maharaja sampai raja terakhir. Jabatan tertinggi sesudah adalah rakryan mahamantri i hino atau kadang ditulis rakryan mapatih hino. Dipegang oleh putra atau saudara raja yang memiliki kesempatan untuk naik tahta. Jabatan setelah mahamantri i hino secara berturut-turut adalah mahamantri i halu dan mahamantri i sirikan. Pada zaman wangsa berkuasa, ditambah dengan jabatan mahamantri wka dan maha mantri bawang. Jabatan tertinggi di medang selanjutnya adalah rakryan kanuruhan sebagai pelaksana perintah raja

Keadaan Penduduk, Pada umumnya penduduk medang bekerja sebagai petani, terkenal sebagai negara agraris. Agama resmi medang pada masa pemerintahan sanjaya adalah hindu aliran siwa, masa syailendra agama resmi berganti menjadi Budha aliran mahayana, kemudian pada saat rakai pikatan dari sanjatawangsa berkuasa, agama hindu dan budha hidup secara berdampingan dan toleransi.

Konflik tahta perioe Jawa Tengah, Pemerintahan Dyah balitung diperkirakan berakhir karena terjadinya kudeta oleh Mpu Daksa yang mengaku sebaga keturunn asli sanjaya. Kemudian digantikan oleh menantunya, Dyah Tulodhog. Tulodhong akhirnya tersingkir oleh pemberontakan Dyah wawa yag sebelumnya menjabat sebagai pegawai pengadilan.

Kasultanan Yogyakarta (Bhumi Mataram), Ngarso dalem sampeyan dalaem ingkang sinuhun kangjeng sutan hamengku buwono senopati ing-ngalogo ngabdurahman sayiddin panotogomo khalifatullah adalah penerus kerajaan mataram isla di yogyakarta.

D.      Zaman Kerajaan Majapahit

Majapahit lahir 15 bulan kartika tahun 1215 saka/ 10 november 1293. Raden wijaya sebagi raja. Penerus wijaya adalah jayanegara. Kejayaan majapahit memerintah dari tahun 1350 hingga 1389. Wilayah kekuasaannya meliputi sumatra, semenanjung malaya, kalimantan, suawesi, kepulauan nusa tenggara, maluku, papua, tumasik (singapura), dan sebagian kepulauan filipina. Waktu berakhirnya kerajaan majapahit berkisar pada tahun 1478. Penduduk majapahit menganut agama budha, siwa dan waisnawa. Kemakmuran majapahit dipengaruhi oleh lembah sungai brantas dan bengawan solo di dataran rendah jawa tmur utara yang sangat cocok untuk pertanian. Struktur pemerintahannya raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia dan ia memegang otoritas politik tertinggi, raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan. Pembagian wilayah terdiri di bagian timur dan bagian tengah jawa.  Dan menghasilkan konsep teritorial terbentuk yaitu 1). Negara agung atau negara utama; 2). Mancanegara; 3). Nusantara; dan 4). Mitreka satata.

Mengenai arsitektur kerajaan majapahit menggambarkan dalam bentuk paviliun (pendopo). Persenjataan pada zaman majapahit teknis pembuatan keris dengan mengalami penghalusan dan menjadi ringan tetapi kuat.

Gajah mada, adalah seorang panglima perang yang sangat berpengaruh pada zaman kerajaan majapahit. Gajah mada terkenal dengan sumpah palapa, invasi, dilema dan perang babat yang dilakukannya. Sebagai penghormatan gajah mada sangat terkenal di kalangan masyarakat indonesia, pada masa awal kemerdekaan, para pemimpin, antara lain Ir. Soekarno sering menyebutkan sumpah Gajah Mada sebagai inpirasi.

Share :

Tweet

More

Related Post